Mau Mendaki Di malam Hari? Kamu Wajib Menerapkan Protokol Ini

Pendakian Malam Foto oleh Suleyman Seykan dari Pexels

Pendakian pada malam hari memang tidak dianjurkan karena memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi dibanding dengan pendakian siang hari. Meski begitu tak jarang para pendaki terpaksa melakukan pendakian di malam hari seperti summit attack untuk mengejar sunrise di puncak gunung.

Bahkan salah satu legenda di dunia pendakian Indonesia yakni Djukrdi Adriana atau yang akrab disapa Uwa Bongkeng. Menyarankan untuk melakukan pendakian pada siang hari dan jika sudah jam 5 sore atu menjelang waktu maghrib, maka cari tempat landai dan dirikanlah tenda.

Hal ini untuk menjaga keamanan kita selama di gunung. Karena pada malam hari adalah waktunya hewan-hewan liar mencari makan dan berkeliaran. Selain itu minimnya penerangan di hutan juga menambah resiko terperosok ke jurang. Dan tentu juga dinginnya malam tentu berbahaya dan bisa saja menyebabkan penyakit paling mematikan di gunung yakni hipotermia.

So Hok Gie, siapa yang tak kenal dengan sosok yang akrab dipangi Gie ini. Kalian tahu bahwa sang petualang sekaligus penulis dan aktivis ini meninggal di gunung Semeru karena longsoran batu. Dan itu terjadi saat summit attack yang dilakukan pada pendakian malam. Tak hanya Gie Idhan Lubis pun mengalami nasib yang sama saat summit attack untuk menggapai puncak Mahameru.

Namun jika keadaan memaksa kita untuk bergerak mendaki di malam hari maka ini beberapa protokol yang wajib dipersiapkan agar tetap safety.


1. Bawalah Penerangan Yang Cukup


Yang namanya malam pasti gelap apalagi kita berada di hutan belantara tentu cahaya sangat minim dan bisa saja tersesat sampai ke hati dia, eh. Oleh karena itu jika hendak melakukan pendakian di malam hari maka wajib membawa penerangan yang cukup seperti hedlamp atau senter.

Penerangan Cukup Foto oleh outdoorlifenorway.com
Foto oleh outdoorlifenorway.com

Jangan malah cuma pakai flash hp ya karena kalau pake flash HP cahaya yang dihasilkan terlalu redup dan jangkauannya sempit. Selain itu nanti sampai puncak malah baper liat si dia foto-foto eh kamu galau karena baterai hp nya drop.


2. Bawalah Lonceng


Nah ini alat bukan buat mainan musik ya atau memanggil untuk makan seperti di film-film jaman dulu. Tapi lonceng kecil yang sering dijual di basecamp pendakian ini sangat berguna dalam pendakian terutama jika mendaki di malam hari.

Dan lonceng ini lebih tepat digunakan atau dibawa oleh sweeper yang berada paling belakang. Hal ini untuk menjaga rombongan agar memiliki patokan dalam perjalanan. Dan tentunya untuk menghindari tersesat karena pada malam hari pandangan lebih terbatas.

Selain itu Leader juga mampu mengatur tempo perjalanan dengan memperkirakan suara bunyi lonceng dari sweeper agar rombongan tak terpecah. Karena pendakian pada malam hari tak boleh ada yang terpisah apalagi berjalan sendirian di depan dan harus tetap bersama agar lebih aman.


3. Jaga Agar Tubuh Tetap Hangat


Pendakian pada malam hari memang memiliki resiko terserang hipotermia lebih besar. Karena udara tentu menjadi lebih dingin dibanding siang hari. Selain itu pada malam hari juga nafas kita terasa berat karena berebut oksigen dengan pohon dan tumbuhan di hutan. Selain itu udara dingin malam hari juga berpotensi membuat beberapa bagian tubuh terutama kaki mengalami kram.

Karena itu diwajibkan memakai pakaian tebal seperti jaket serta memakai sarung tangan dan pelindung kepala. Jangan cuma pakai sarung aja ya karena sarung itu bukan untuk menahan angin malam tapi untuk solat. Ingat angin gunung itu lebih dingin daripada sikap dia ke kamu loh, ups.

Jika memungkinkan sebelum berangkat usahakan membuat minuman hangat yang dimasukkan ke botol tahan panas atau tremos kecil untuk bekal di perjalanan. Dan tentunya jangan lupa bawa cemilan seperti coklat untuk tetap menjaga suhu tubuh.


4. Jangan Takut


Nah ini faktor dari mindset atau pikiran dari dalam tubuh kita. Memang malam hari itu identik dengan hal-hal mistis. Banyak pendaki yang ketakutan akan adanya makhluk gaib dan hal ini membuat kerjasama tim dalam pendakian kadang berantakan. karena berebut untuk tak berjalan paling belakang.

Ada baiknya sebelum memulai pendakian pada malam hari kita berdoa terlebih dahulu. Dan berdoa ini juga sangat penting untuk mengusir segala ketakutan terhadap berbagai hal mistis serta hewan-hewan liar di malam hari. Selain itu berdoa juga membuat kita lebih percaya diri dan pemberani.


5. Tunjuk Navigator yang Mengerti Jalur


Nah ini yang tak kalah penting saat pendakian malam, seorang navigator handal yang berpengalaman dan mengerti jalur pendakian. Karena berpengalaman saja kurang dan harus mengerti jalur pendakian di gunung tersebut.

Navigator Handal Foto oleh seedusseldorfcheaply.com
Foto oleh seedusseldorfcheaply.com

Oleh karena itu biasanya yang sudah pernah mendaki melewati jalur tersebut harus berada di paling depan sebagai navigator untuk memandu rombongan agar tak salah jalan. Karena jika tak ada yang jadi navigator maka kemungkinan tersesat akan lebih besar karena pada malam hari jalur pendakian tak begitu jelas terlihat seperti halnya jodoh yang belum kelihatan hilalnya, eh.


6. Tetap Bersama


Seperti disebut diatas saat pendakian malam hari kita tak boleh terpisah apalagi terpecah rombongannya jadi beberapa kelompok kecil. Hal ini tentu untuk menjaga agar seluruh kelompok tetap aman.

Karena dengan bersama kita bisa menghadapi apapun yang menjadi penghalang. Selain itu dengan berjalan bersama siapa tahu nanti kamu bisa sampai ke puncak pelaminan sama dia, eh.

Dan tentunya dengan berjalan bersama kita bisa saling backup teman rombongan lainnya sehingga jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan kita bisa segera melakukan pertolongan dengan cepat.

Itulah beberapa tips yang bisa diterapkan jika kamu terpaksa melakukn pendakian pada malam hari agar tetap safety dan selamat hingga sampai ke puncak pelaminan eh puncak gunung dan pulang ke rumah masing-masing.

Jika kamu punya tambahan tentang tips pendakian pada malam hari bisa tulis di komentar ya.

Salam lestari!
Tetap jaga keamanan dan keselamatan serta jaga hati dia selama pendakian

Redaksi Jelajah Lagi

Kami mengulas berbagai hal menarik tentang petualangan, pendakian gunung dan traveling serta perlengkapan outdoor untuk menunjang aktifitas alam bebas.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال